Laman

Rabu, 03 April 2013

Saya tua karena mereka, orang-orang hebat..!


Saya ingin memulai tulisan ini dengan mengutip nasehat  tua “berteman dengan tukang parfum, akan terbawa wangi, jika dengan tukang besi, sebaliknya” . 

Maklumat ini sudah lama sekali kita dengar, namun gaungnya terus teringat. Intinya adalah bergaul dengan siapa pun diperbolehkan, namun untuk memilih teman harus ditimbang-timbang. Apakah bisa memberi pengaruh positif? Apakah mendorong kita kepada semangat yang lebih baik? Jika iya, maka itu harus dipertahankan. Sebuah quote memperkuat ini “keep people in your life that truly love you, motivate you, encourage you, inspire you and enhance you…”.
 
Syukurnya, saya adalah orang yang dikelilingi dengan orang-orang yang lebih banyak memahami perbedaan. Orang-orang yang dewasa dalam memandang hidup. Mereka adalah orang-orang yang lebih tua secara umur dibanding saya. Orang-orang yang memberi masukan berharga dan mendorong serta mempertinggi saya. 

Keuntungannya adalah, saya menjadi lebih wise menghadapi lika-liku dan kerikil hidup. Saya lebih bisa menjadi ikhlas jika ada hal yang berjalan tidak sesuai keinginan. Mereka memberi contoh kasus, bukan nasehat teori yang belum jelas. 

Siang ini, ketika saya menghindar dari keadaan crowded untuk menyepi. Selepas seluruh tugas mengajar selesai dan anak-anak sudah pulang. Tercipta diskusi ringan dengan orang-orang dewasa yang hebat itu. Saya lebih suka mengatakan “diskusi” dibanding ngobrol, karena ada hikmah yang bisa saya ambil setelah diskusi usai. 

Mereka menceritakan tentang bagaimana idealisme bisa terpatahakan oleh realita. Bagaimana sikap tegas dapat menjaga kestabilan. Bagaimana rasa ketidaknyamanan itu sesungguhnya kita sendiri yang membuat. Serta masalah-masalah apa saja yang harus diacuhkan dan mana yang tidak. 

Satu jam kurang, kami berdiskusi. Hanya berempat. Tidak banyak orang. Tapi sesuatu. 

Jika anda mengenal saya, atau baru melihat saya. Saya bisa memastikan anda terkecoh mengenai umur saya. Biasanya usia yang ditebak lebih tua dibanding umur asli saya. Ini bukan tentang bagaimana saya merawat wajah. Bukan tentang debu, polusi dan paparan UV langsung yang membuat wajah kusam. Tetapi saya lebih bisa menjelaskan bahwa ini adalah akibat seberapa sering  saya telah menggunakan otak untuk berfikir dan dampak dari partner diskusi saya. Sangat pembelaan? – itu harus –  
 
Kemudian apakah berarti saya tidak memilik teman sebaya? Tentu ada. Banyak. 

Tetapi yang banyak itu, intensitas bertemunya jarang. Alasannya karena kami sudah dengan kegiatan masing-masing. Beda tempat, beda prioritas dan beda tanggungjawab. Intinya kami sibuk. Terus siap teman saya? 

Tenang,  saya masih punya yang sedikit. Yang sedikit ini yang justru lebih sering bertemu. Diwaktu-waktu senggang yang dipaksanakan, kami bertemu. Berbincang mengenai apa saja, di café, di pecel lele kaki lima. Dengan coffe atau dengan makanan berat yang dimakan menggunakan lima jari tangan. Apapun itu tetap membahana.  

Saya senang berdiskusi. Bukan ngobrol. Hanya ada sedikit orang yang mau diajak berdiskusi. Namun yang sedikit biasanya lebih eksklusif. Kita mengenal istilah limited editions. Selamat bediskusi, selamat mendewasakan diri dan selamat menikmati lagu ini…  

Tone Damli- 40 Years
http://www.youtube.com/watch?v=fHF4YO28njs



Tidak ada komentar: