Laman

Kamis, 28 Agustus 2008

waktu

hari ini di stasiun lempuyangan jogjakarta, waktu semenit sangat berarti... orang yang aku dan temanku kejar2 sudah keburu pergi sebelum sempat kami berpamitan. kereta sudah berangkat.

waktu?! sungguh tak bisa di remehkan. entah mengapa dari keterlambatan kami itu, aku sadar bahwa waktu sangatlah berguna, waktu adalah segalanya. tak terasa usiaku kini menginjak 20 tahun, itu berarti sudah 20 tahun pula waktu yang telah ku lewati. tapi.. hari-hariku masih sama, masih banyak menyia-nyiakan waktu. tidur, nonton tv, jalan2. aku sudah jenuh dengan keleha-lehaan itu, puluhan jam aku lewati tanpa sesuatu yang berarti. apalagi kuliah belum aktif.

yang bikin merinding lagi di buku yang baru2 ini aku baca mengatakn bahwa jangan heran orang yang menyia-nyiakan waktu menjadi orang yang terpuruk. karena di saat orang2 sukses mulai menabur si pemalas malah berleha2, akhirnya saat si sukses mulai menuai, si pemalas apalah daya. yang ada dengki lagi iri melihat orang sukses.. kalimat itu selalu menggrayangi tidur2 siangku, menghantui setiap perbuatan leha2ku. serasa menjadi orang yang sedang menyembunyikan perbuatan salah. takut dan gelisah. aku tak ingin lagi menyia2kan waktu, menyia2kan waktu sama saja menyia-nyiakan tenaga, usia, fikiran dan uang...

Selasa, 26 Agustus 2008

kegagalan??? aku sudah biasa untuk itu

aku layaknya anak manusia yang selalu berusaha mengejar impian
namun setiap kali langkah ini tersandung dengan kegagalan, y... layaknya anak bayi aku selalu menangis.

dari dulu hingga kini, obsesiku masih satu menjadi penulis yang handal.
sayangnya sampai sekarang aku masih belum bisa menggapai itu,
banyak kegagalan di bidang tulis menulis yang ku sandang.
mulai dari SMA dulu, setiap ada kegiatan perlombaan yang nyerempet-nyerempet tentang tulis menulis langsung ak ikuti ex: lomba karya tulis sekolah, lomba membuat esai, puluhan kali mengirim tulisan ke majalah sekolah. namun hasilnya menyedihkan juara harapan pun g dapet, puluhan tulisan gak nongol2 di majalah sekolah..

sedih, sedih banget... sampai sejenak aku berfikir di malam menjelang keberangkatan ku ke alam mimpi. mungkinkah aku terlalu memaksakan keinginan ini, keinginan menjadi penulis yang handal?! mungkin aku terlalu sombong membayangkan kelak menjadi seorang penulis, yang faktanya selalu gagal. aku memiliki keinginan namun tidak memiliki bakat, kata2 itu selalu menjadikan diri ini kambing hitam dari setiap kegagalan.

dream...... - esok paginya, 8 jam. panjang perjalanan tidur malamku.

tak terasa masa SMA harus ku akhiri.
hidup memang penuh pilihan. saatnya masuk kuliah aku di hadapkan dengan dua pilihan jurusan yang aku inginkan 1. informatika 2. komunikasi (berharap kelak bisa menjadi wartawan yang setiap harinya berkutat dengan simbol2 non verbal, padahal SMAnya selalu gagal, tulisan aja gk pernah di muat di majalah kampus)

berjam-jam bahkan berhari-hari aku selalu menimbang-nimbang jurusan apa yang harus aku ambil. informatika kah??? tapi aku ingin menjadi penulis. komunikasi kah?? tapi aku selalu gagal. sampai.... entah dimana aku melihat atau mendengar atau membaca sebuah pernyataan yang begini bunyinya "jika ingin sukses, 3 kuncinya:jujur, kerja keras dan punya mimpi" serasa kegerahan atas kebimbangan ini di banjiri air dari surga, sejuk, tenang ...

akhirnya aku berfikir. jika aku punya mimpi menjadi seorang penulis yang handal, jangan menyerah sebelum impian itu tercapai!!! semangaaaatt!!!!! km pasti bisa mala, pasti bisa!!!!!
singkat cerita... aku masuk di sebuah universitas, S1 Ilmu Komunikasi-

ternyata lagi-lagi hidup tak selamanya sesuai harapan...
sampai aku jenuh duduk di bangku kuliah, aku belum bisa menjadi seorang penulis. aku sadar bahwa aku tidak boleh hanya menunggu sampai datang seorang malaikat dan berkata "hey mala, tulisan mu bagus". oh my god... menggapai impian tidak seperti itu mala!!!!

lagi-lagi hati ini berontak, aku harus memperkenalkan tulisanku pada dunia bukan hanya untuk di konsumsi sendiri. menjadi penulis handal bukan hanya bagus menurut diri sendiri tapi bagus di mata orang banyak. aku harus melakukan sesuatu! tapi aku bingung, apa yg harus aku perbuat. suatu hari saat aku mendapat giliran mempresentasikan tugas kuliah, waktu itu tugasnya mempresentasikan tentang Deception Theory/ teori kebohongan. setelah semangat patriotismu mengerjakan tugas itu dan tidur sampai larut malam mempersiapkan semuanya. syukurlah aku mendapat apresiasi yang bagus dari dosen Mata Kuliah, sampai beliau menyarankan untuk membuat esai tentang apa yang telah aku presentasikan. aku bahagia, sangat bahagia. semangatku kembali membara untuk tetap mengejar mimpiku.

dengan tulus dan khusu aku membuat esai itu yang nantinya, rencananya akan di kirim ke salah satu media masa. tulisanku rampung juga. lagi2... gagal itu menyakitkan.. berhari2 ku tunggu kemunculan tulisan ku di media masa, tapi... tak kunjung ada.. - lagi2 gagal.. sudah lah... dont be sad. keesokannya, ada kompetisi karya tulis di kampus, dengan sisa2 kepercayaan diri aku mendaftar... ku kerjakan dengan tulus dan khusu. awalnya aku bahagia, karya tulisku lolos ke seleksi ke 2. seneng bgt, padahal itu semakin mendekati kegagalan ku. karya tulisku tereleminasi di babak final. kata apa yang pantas untuk itu GAGAL!!!!

hancur hatiku.... aku bingung, sedih, dan kembali menyalahkan diri terlalu memaksakan ingin menjadi penulis padahal gak ada kemampuan!! huaaaa... hiks.... hiks.... syebel, syebel, syebel...

-to be continue-

Sabtu, 23 Agustus 2008

pencuri di kereta itu..

gerbong satu, nomer 5D tempat yang aku duduki di perjalanan dari jakarta ke jogja
tengah malam.. saat semua orang mulai terlelap di tengah perjalanan. hilir mudik pedagang meneriakkan dagangannya seraya berharap ada orang yang mau membeli. mulai dari pedagang pop mie, kopi panas, jahe hangat, dan koran untuk gelaaaran (koran yg di gunakan sebagai alas bagi penumpang yang ingin tidur di bawah)

aku ingat bapak, dengan kaos putih dan bertopi menawarkan koran bekas untuk gelaran ke setiap penumpang. bapak mungkin seharusnya sudah pensiun untuk pekerjaan yang satu ini. mengingat tubuh bapak yang sudah mulai menua. sejenak aku merasa kasihan dengan bapak.. dan seraya berdoa y Allah beri kesehatan dan rezeki kepada bapak itu...

tak lama bapk penjual koran bekas itu berlalu, sekitar duapuluh - duapuluh lima menitan. kereta yang kami tumpangi berhenti di tengah sawah. aku fikir hanya berhenti untuk menunggu giliran jalan. tak lama dari kami berhenti, terdengar teriakan maliing.. maling.. maling.. ku menoleh ke jendela. ada orang dengan pakaian putih loncat ke luar. aku hanya bertanya "ada apa y"..

maling?? siapa yg mau maling??
tak lama bapak yang duduk di belakangku berkata..
wahh... ada maling.. bapak2 yg tadi jual koran buat gelar, tadi yang pakai kaos warna putih.. ngambil tas perempuan di gerbong belakang...

y Tuhaann... benarkah bapak tadi yang aku doakan dalam hati itu.. pencuriii... ???
semongga Engkau menguatkan hati bapak tadi untuk tetap mencari rizkiMu dengan cara yang halal...