Laman

Rabu, 15 Oktober 2008

Saya paham...

Ada komen masuk di inbox testimonial friendster saya mengatakan “mala, jangan ngumpet saja di dalam selimut, keluar dong. Coz di depan sana ada masa depan yang sudah menunggu kita. Semangat!!” berulang kali saya membaca, mencoba menerka ke mana maksud si pengirim komen. Apakah sekedar sudut pandang tentang bagaimana seharusnya menyikapi hidup, yang kemudian di nasehatkan kepada saya?!. Teori itu sudah lama saya pegang semenjak impian ini tertanam dalam diri

Saya sadar sepenuhnya, bahwa sedikit bergaul akan menghambat mencapai apa yang saya cita-citakan. Segala impian saya, tidak akan bisa diraih jika hanya sembunyi dalam selimut. Karena itu juga, saya mengambil keputusan untuk melebarkan langkah ini berpijak di tanah yang belum saya kenal sebelumnya. Puluhan universitas di Jakarta tidak lulus audisi sebagai tempat saya memperbanyak ilmu. Saya pemaham: bahwa semakin jauh dari rumah, akan semakin membentuk diri sebagai orang yang bisa mandiri, bertanggungjawab dan berusaha menjaga kepercayaan

Bersembunyi dalam selimut, bukan cara yang saya tempuh untuk mengisi hidup ini. Segala macam kesempatan berinteraksi dengan orang lain yang berbeda culture, sudut pandang dan pemikiran akan saya lakoni selama itu baik. Selama saya bisa belajar dari orang lain.

Tidak ada komentar: