Laman

Rabu, 22 April 2009

Untuk sebuah identitas...

Terkadang orang suka pamer melalui ucapannya. Berusaha memberitahukan orang tentang rutinitas dan pengalamannya yang penuh gelamoritas. Mereka melakukan itu untuk sebuah pengakuan dari orang lain bahwa dirinya hidup dengan penuh kesenangan, setiap kebutuhan dapat dengan mudah terpenuhi.

Demi kepuasan batinnya, terkadang orang yang suka pamer ini lupa, bahwa orang lain tidak suka dengan cerita-cerita yang tidak sesuai dengan kehidupan mereka. Dia asik dengan cerita dirinya, menceritakan yang sebenarnya tidak penting bagi orang lain. Yang penting orang mendengarkan cerita tingginya itu. Takut dibilang pamer tidak lagi difikirkan, yang ada hanya ego agar orang lain terpesona dengan kehidupannya serba mahal dan terpenuhi.

Padahal, bercerita dengan membanggakan diri sama sekali tidak dapat membuat orang berempati dengan dirinya. Meskipun terlihat mendengarkan, pahamilah hal itu hanya basa basi. Sebenarnya mereka jenuh.

Kuliah dan memperhatikan teori yang disampaikan dosen merupakan kewajiban yang harus dilakukan mahasisiwa. Tujuannya agar apa yang di bicarakan diingat dan menjadi pengetahuan yang bermanfaat di dunia kerja. Agak membosankan memang, tapi hal itu tidak bisa dipungkiri adalah penting

Untuk serius atau tidak memang hal relative yang dimiliki tiap-tiap mahasiswa. Itu masalah pilihan. Ada yang serius dan menonjol di kelas di mata kuliah tertentu. Menskipun tidak semua mata kuliah saya suka, selalu saya usahakan untuk mencoba mengerti. Bukan hanya mata kuliah yang saya utamakan tapi juga dosen yang saya hormatin.

Saat saya jenuh menrima mata kuliah saya selalu berusaha tenang dan mencoba untuk memperhatikan dengan sisa mood yang tersedia, intinya saya selalu berusaha mengikuti ceramah kuliahan. Tapi tidak untuk yang satu ini.

Iklim kelas yang membosankan, terbentuk suasana belajar yang menjenuhkan. Penyampaian yang bagi saya sangat tidak menyegarkan. Jadi males hawanya.. jangankan sampai nyantol pelajarannya , semua ditolah masuk dalam otak ini. Pelajaran kek atau bahkan humornya saja saya tidak bisa membuat saya menyenangi sosoknya.

Tidak ada komentar: