Saya putuskan. Mending tidur dari pada pusing. Siang ini sebenarnya ada beban yang mengganjal fikiran saya. Masalah terbesar yang selalu muncul di setiap tugas analisis adalah cari bahannya.
Meski perpustakaan menjadi tujuan pertama saya, buku yang dicari tiba-tiba menjadi langka. Otak saya bekerja keras untuk jeli melihat setiap deretan judul di rak perpustakaan. Hati saya semakin mendesak, meminta agar buku segera ditemukan. Keadaan emosional saya semakin panas. Kepala berfikir, mata mencari dan hati berteriak, “cepet temukan bukunya”
Yang dicari, tak kunjung ketemu. Mulailah muncul kekecewaan. Saya kecewa karena apa yang saya inginkan tidak dengan segera dapat saya temukan. Buku yang dicari tidak nongol juga. Di sisi lain, saya memiliki tanggugnjawab untuk mengerjakan tugas ini dengan seriously. Dorongan itu dipacu dengan harapan saya untuk bisa mendapat nilai yang bagus.
Karena ketidakmudahan ini kemudian membuat fikiran saya berfikir betapa sulit tugas ini. Dengan cepat saya memproduksi asumsi dalam diri saya, dan terus mengeluhkan dalam hati “iiihh.. susah banget sih tugasnya”. Tiba-tiba kepala saya menjadi berat. Karena saya terus mendesak fikiran saya dengan bayang- bayang ketidakmudahan dan kesusahan, itu membuat beban saya menjadi semakin memberat.
Berusaha melupakan, dan menjadikan tugas ini sebagai sesuatu yang menggembirakan adalah perkara sulit sekarang ini. Beberapa menit perhatian saya tertuju dengan aktifitas yang saya kerjakan di kost. Seketika saya teringat lagi dengan beratnya tugas ini. Saya murung lagi.
There are always two sides to everyting, begitu kata buku yang pernah saya baca. Selalu ada dua perspektif dalam diri untuk melihat masalah. Untungnya, di lain sisi diri saya, selalu berusaha membuat saya tenang dengan anggapan-anggapan yang mengatakan bahwa tugas ini tidak berat.
Aah’ dari pada pusing mending saya tidur. Semuanya pasti bisa saya kerjakan! Pasti mala bisa…
1 komentar:
You can if you think you can. Semangat ya!!
Salam kenal
Posting Komentar