Perasaan semua orang hari ini marah-marah terus, salah sedikit di bentak, gak pamit sedikit di marahin, ini salah itu salah. Negurnya pake emosi. Termasuk saya, dari tadi kena omelan terus. Kasusnya begini…
Jadi, proteksi computer baru di setting oleh mereka, saya pakai computer y pakai saja, orang biasanya kalau mau pake, y pake aja.. mereka gak bilang-bilang kalau harus begini begitu menggunakan computer, coba saya di bilangin, jadinya saya tahu harus berbuat apa. Alih-alih ngebilangin, malah ngomelin..
itu baru satu omelan, lainnya: mereka udah liat saya rapih mau pergi, udah mondar-mandir di depan orangnya, udah pamit juga, dia aja yang tidak engeh. Eh, tiba-tiba marah, katanya saya pergi begitu saja. Lah… ih wow’ saya salah lagi??!!
Ampun deh, geregetan banget ngeliat orang tingkahnya kaya gitu, bossy banget.. Emosi rasanya, tapi tak mengapa lah, enjoy aja, nikmatin aja, saya mencoba memahami dan memberi ruang untuk ketidak singkoran ini. Harapan saya dan dia berbeda. Mungkin dia maunya saya bersikap begini sedangkan saya berfikir apa yang saya perbuat sudah benar. Kalau di ributkan tidak bakal kelar. Jadi mengalah saja.. hihihihi….
Kenapa y sesuatu yang terjadi yang tidak sesuai dengan harapan langsung membangkitkan emosi?? Apa meski marah-marah untuk menegur orang?? Apa tidak bisa dibuat santai saja?? Kenapa orang yang satu mudah sekali emosi dan yang satu sangat susah?? Apa yang satu emosinya sedikit dan yang lain terlalu banyak kadar emosinya??
Saya mencoba berfikir dan menafsirkan sifat emosional ini, tentunya dengan tafsiran saya sendiri. Ujung-ujungnya untuk mencari pembenaran bagi saya, yang sedari tadi kena omelan terus.. mungkin ini cara saya memahami dan menerima perbedaan sikap.. berfikir dan mencari sisi positif dari semua itu. Hehehe..
Emosionalitas memang penting bagi manusia. Kegunaannya untuk menjaga harga diri, membela diri dan mempertahankan sesuatu yang benar. Hanya saja, emosi seringkali muncul bukan pada gunanya. Keadaan-keadaan yang sepele bisa sangat membuat orang emosional. Jadi marah-marah, semuanya serba salah.
Masalahnya kenapa meskti marah, Kalau kasusunya seperti saya di atas, rasanya tidak pas jika dihadapi dengan emosi. Dengan baik dan perlahan seseorang akan mudah untuk diperingatkan dan ditegur jika cara atau pendekatan yang dipakai adalah baik dan benar. Tanpa emosi saya fikir semua masalah bisa di hadapi. Paling sengsara jadi orang yang gampang emosi, apa lagi jadi orang yang melulu kena emosi.
Saya mencoba mencari hikmah dari sifat emosi yang semua orang punya. Siapa yang salah emosinya atau orang tempat emosi itu tinggal??
Saya termasuk orang yang mudah emosi, hanya bagaimana emosi itu dikeluarka itu masalahnya. Sepakat semuanya saya kira, bahwa emosinalnya seseorang atau tidak tergantung pada kemampuannya untuk menahan emosi. Siapa yang tidak marah saat disalahkan orang lain, mungkin anda sangat marah, di hati anda mencaci orang itu, hanya di permukaan anda berusaha untuk tenang.
Keadaan ini yang kemudian merepresentasikan anda orang yang penyabar tidak mudah emosi. Padahal di dalam hati anda, anda juga emosi. Hanya tidak di aplikasikan dalam perbuatan. Emosi tidak bisa dihilangkan, yang tepat adalah bagaimana menata emosi itu agar keluarnya pada waktu dan tempat yang tepat. Jadi untuk anda semua cobalah mengerti bahwa jangan menyampaikan maksud dengan emosi adalah penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar