Saya menjadi keropos tanpa ada dinding kokoh melindungi. Air mata yang jatuh tanpa diminta rasanya menjengkelkan sekali, bukan maksud untuk memamerkan hati yang sedang sedih, hanya, jika bisa ditahan, tidak akan saya biarkan air mata ini jatuh menyetujui kegundaan yang sedang saya rasa. Membiarkannya hanya ketika hati sudah tidak mampu menahannya, memikulnya sendiri kemudian terasa berat, menghimpit dan membuat saya sesak, saat itulah butiran air mata tidak bisa ditahan.
Hidup dan segala isinya tidak pernah bisa dilepas dari dua mata sisi yang berbeda, dari dulu sampai sekarang saya percaya bahwa hidup selalu ada pasangannya, ada kemudahan, ada kesulitan,
Ketika yang datang kesusahan, terkadang dia mampu membuat saya terjatuh, membuat saya menjadi sedih dan memaksa seluruh fikiran untuk mencari penawar hati. Saya yang dahulu selalu mencari jalan keluar dengan egoisnya, angkuh mendongakkan kepala, menyatakan saya mampu berdiri dan bertahan menyelesaikan masalah tanpa bantuan orang lain. Kini sikap idealisme yang dulu saya kagumi mulai luntur, idealisme yang mengajarkan saya untuk mampu menata hati dan menghadapi masalah tanpa bantuan seorang adam
Tenggelam oleh waktu tidak lagi bergerak sekencang dulu, nyatanya saya tidak bisa bertahan lebih lama untuk berdiri sendiri, tidak bisa terus menerus menyingkirkan kerikil, memungutnya satu persatu, sendiri, saya tidak mampu lagi.
Ada proses alam yang sedang saya jalani, rasa ingin berbagi dan mendengar untaian nasehat dari seseorang. Dan ketika rasa ini datang, semuanya semakin terasa berat, setiap masalah kian tidak mampu saya urai, mencari solusi rasanya mustahil ketika perasaan saya menstimulasi otak dan hati bahwa saya butuh seseorang. Memberi semangat hanya dengan sapu tangannya yang mampu menghapus air mata ini. I need someone..
1 komentar:
Pasti kamu akan menemukannya.....dont give up! :D
Posting Komentar