Laman

Selasa, 11 Agustus 2009

a friend in need is a friend indeed...

Tiap orang berhak menilai orang lain, nilai buruk atau nilai baik, terserah mereka. Semau mereka. Apa yang dirasakan dan difikirkan akan diluapkan dengan cara yang mereka kehendaki. Ada saatnya orang lain begitu bersahabat dengan kita, ada saatnya dia berubah menjadi orang yang sangat tidak dikenal.

Saya sadar dan sangat mengerti bahwa makin lama berteman, makin ketahuan apa yang menjadi kekurangan. Sayangnya, saat keadaan asli seseorang mulai nampak, seringkali orang berubah sibuk menilai sisi buruknya. Seolah hanya ada situasi pahit saat menjalin pertemanan dengannya.

Apa salah orang melakukan kekeliruan?? Apa salah memberi pengertian terhadap kekurangan orang lain??

Tidak ada yang salah saya kira, saat teman melakukan salah, saat teman lupa bertindak yang kurang mengenakkan. Saat itu juga seharusnya kita mengerti dan memberi ruang untuk kealpaan itu. bukan malah heboh mengomentari keburukannya di depan orang-orang.

Mereka yang sibuk mengoreksi kesalahan orang, lupa, bahwa ada masa dimana teman menjadi malaikat yang tidak diduga, ketika teman menjadi penghibur di saat sepi dan sendiri. Mengapa orang menjadi begitu mudah menghapus ingatan tentang sikap baik seseorang dari memorinya? Mengapa salah sedikit jadi begitu jelek gaungnya di mulut orang-orang?

Yang dibutuhkan hanya saling mengerti, apa gunanya mengumbar kekurangan orang lain?? apa yang di dapat dari itu semua?? Memang setiap orang memiliki jalan yang berbeda dalam menyikapi satu masalah, hanya.. please… jangan sibuk memikirkan kekurangan orang lain, jangan sibuk menggelar salah orang pada semua orang..

1 komentar:

anna rainsakina mengatakan...

Yup Betul itu itu.... ^_^