Sebelum mulai membaca cerita singkat saya ini, izinkan saya untuk
memperkenalkan diri.
Nama, Mala Fajriyah dan saya perempuan tulen.. :)
*******
Syyalala lalala, saya
bersenandung diatas motor yang saya kendarai. Saya lirik gantungan di motor,
penuh dengan tentengan belanjaan, di belakang teman saya duduk dibonceng juga memegang belanjaan. Intinya saya senang, karena
hari ini berhasiill shopping.
Tiba-tiba ada hal mengejutkan di
persimpangan jalan itu. Begini ceritanya:
Memang betul, pertigaan jalan itu
selalu ramai, terutama di hari kerja. Kendaraan selalu antri. Yang ingin lurus,
ingin belok, semua harus antrii. Alhasil semplakan jalan itu mengundang
orang-orang tertentu untuk secara sukarela mengatur dengan pamrih. Sebut saja
juru parkir.
Singkat cerita.
Sang juru parkir melihat saya
datang dari arah depan. Saya lirik sepion, apakah ada motor lain di belakang,
karena kalau hanya saya doang, sendirian,
biasanya juru parkir malas mengawal. Ternyata, memang tidak ada motor lain,
saya sendiri!. Pasrah, bakalan dicuekin JurPar.
Dugaan memang belum tentu benar. Spekulasi
saya salah. Melihat saya semakin dekat, sang JurPar dengan sigap mengangkat
tangan, memberhentikan laju kendaraan didepan dan mempersilahkan saya lewat. Aduuh haaii…. Bertambah senang hati ini,
serasa hidup begitu lancar.
Sampai, TIBA-TIBA… kata-kata itu
keluar dari mulut juru parki dan saya dengar.. dia bilaangg… ooh… tidak tega
saya mengetiknya… dia bilaangg… YO’ JALAN BAAAANG..!! gubrak gedebuk gubraak…
saya dipanggil ABANGGGG….!!!! Tak pelak
saya nggrundel, tapi yang digrundeli tidak dengar. Dan orang yang paling
terhibur dengan kejadian itu adalah TEMAN YANG SAYA BONCENG… puas betul ia
tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar