Laman

Senin, 19 Oktober 2009

Sunday, October 18, 2009

Perasaan hati sedang tidak tenang, sampai sekarang masih tidak bisa tenang, dua pekan sudah berlalu, dicarikan media pelarian juga tidak kunjung sembuh. Seharian nonton drama, ngenet, tidur, masih tidak bisa menghapus pusing kepala. Yang ketemu malah kata-kata yang menohok hati.

Hari ini rencana mau rehat dari pikiran mumet dengan facebookan, gak ada yang asik malah ketemu posting di dinding orang yang bilang “tidakkah semua musibah yang telah terjadi memberi pelajaran bagi kita, jangan sombong, jangan keras hati, jangan keras kepala”. Haduh’ apa lagi ini.. meski saya tahu itu bukan untuk saya, ngebuat otak jadi berfikir. Mungkinkah saya terlalu sombong, menarik diri dari keramaian saat hati sedang tidak tenang.

Mungkinkah saya keras hati saat mulai mengambil sikap untuk meninggalkan mereka siapa saja yang saya anggap tidak baik terhadap saya. Benarkan saya keras kepala saat tidak ada celah untuk memberi maaf bagi mereka yang pernah menyakiti saya.

Saya terus dihantui perasaan yang tidak bersahabat, bayangan yang mengatakan betapa jahat saya ini. Saat hari sedang ada masalah, saya akan berubah menjadi makhluk yang tidak ramah dengan orang sekitar. Bahkan tega berkata judes dan menghilangkan senyum di hadapan orang lain.

Saya sudah mulai berani berkata jujur di muka orang yang saya tidak suka. Jujur yang menyakitkan mereka. Mulai berani berkata unek-unek hati di depan orang yang saya jengkel. Berani berpaling dari mereka yang saya anggap kehadirannya mengganggu.

Sesaat saya merasa cukup puas. Makin kesini hati semakin resah. Merasa terus berdosa. Letih raga rasanya jauh lebih enak dibanding letih batin ini. Tidak ada siapa-siapa disamping saya. Tidak ada yang bersedia berbagi kesusahan ini. Helaan nafas panjang berhembus sendiri tanpa ada yang mendengar.

Saya tahu, saya tidak sendiri.. Ingin menangis tersedu di hadapan-Mu y Allah, berbaring disujud panjang menghadap-Mu, namun sekarang aku tidak bisa. Semua karena ajaran-Mu, aku tak bisa menghadap-Mu untuk beberapa hari ini.

Aku yakin dengan segenap hati dan imanku, engkau tidak lengang y Allah, engakau selalu berada di sisi ini saat tidak ada orang lain yang hadir.

Engkau selalu memberi kebahagiaan saat tidak ada lagi yang mampu memberi ke bahagiaan. Linangan air mata ini, seakan tidak cukup untuk memohon ampun pada-Mu y Allah

Aku rindu kepada Mu y Allah…
Engakau tiada duanya

Tidak ada komentar: