Sabtu, 25 Oktober 2008
Bersyukur sekaligus malu!!
Tapi saya juga malu, malu! karena terkadang saya malas untuk belajar. berfikir bahwa jika ingin pintar harus dengan barang mahal. tas baru, sepatu baru, gak mau buku bekas, bukunya harus baru beli di gramedia
inilah yang ku cari...
Meskipun lelah, inilah yang kucari. Menikmati setiap tugas, membaca referensi, berfikir dan kemudian membuat laporan analisis. Menghabiskan waktu lama untuk browsing di internet. Berjam-jam di depan komputer, tidur larut. Semuanya membuat saya bahagia di pagi harinya. Capek gak jadi masalah, yang saya fikir adalah bagaimana bisa menjadi orang yang berguna, belajar mengerjakan semuanya dengan sebaik mungkin
Kebahagian saya ini, saya dedikasikan untuk impian yang selalu saya junjung tinggi. Semua yang saya kerjakan saya harap dapat berimplikasi baik untuk cita-cita saya. Bukankah pepatah mengatakan “apa yang kita terima hari ini adalah buah dari perbuatan kita di masa lalu”. Maka masa kuliah kali ini, berusaha saya jaga untuk mendapat apa yang semestinya saya dapat. Ilmu, pengalaman, dan pematangan pemikiran. Semangat selalu saya jaga dalam diri. Agar tak padam dan mengacaukan semua rencana yang sudah saya bangun
Rabu, 15 Oktober 2008
Saya paham...
Saya sadar sepenuhnya, bahwa sedikit bergaul akan menghambat mencapai apa yang saya cita-citakan. Segala impian saya, tidak akan bisa diraih jika hanya sembunyi dalam selimut. Karena itu juga, saya mengambil keputusan untuk melebarkan langkah ini berpijak di tanah yang belum saya kenal sebelumnya. Puluhan universitas di Jakarta tidak lulus audisi sebagai tempat saya memperbanyak ilmu. Saya pemaham: bahwa semakin jauh dari rumah, akan semakin membentuk diri sebagai orang yang bisa mandiri, bertanggungjawab dan berusaha menjaga kepercayaan
Bersembunyi dalam selimut, bukan cara yang saya tempuh untuk mengisi hidup ini. Segala macam kesempatan berinteraksi dengan orang lain yang berbeda culture, sudut pandang dan pemikiran akan saya lakoni selama itu baik. Selama saya bisa belajar dari orang lain.
Minggu, 12 Oktober 2008
ini adalah pilihan
Menjadi mahasisiwa, pola fikir tidak lagi kanak-kanak, semua perlu pertimbangan dan perencanaan, jika tidak ingin kecewa nantinya. Di waktu yang seperti ini, terasa sangat hambar jika aku sudah membayangkan mencapai apa yang aku cita-citakan. Berandai-andai menggapai semuanya tanpa tantangan dan kerja keras. Sungguh tak tahu malu. Semua tidak instan. Jika aku punya mimpi, maka ambisiku harus melebihi mimpi itu. Lulus dengan predikat memuaskan bukan akhir dari perjalanan ini, bagiku pekerjaan yang sesuai keinginan adalah semifinal dari final yang sesungguhnya. Sedangkan kerja keras dan ambisi yang tinggi adalah instrumen untuk mencapai mimpi itu
Maka jika bumi dan alam masih bersedia menampung aku, akan ku jadikan pijakan untuk terus bermimpi dan berusaha meraihnya
Senin, 06 Oktober 2008
Friendster dengan ID, Arif
isinya juga seputar apa yang mugkin ada difikirannya dan perasaan yang sedang dirasakan. salah satu yang menyita banyak perhatian saya ini
Posted 10/5/2008 10:04 am
Saya belajar,
bahwa tidak ada yang instant atau serba
cepat di dunia ini, semua butuh proses
dan pertumbuhan, kecuali saya ingin
sakit hati...
Saya belajar,
bahwa saya harus memilih apakah
menguasai sikap dan emosi atau sikap dan
emosi itu yang menguasai diri saya...
Saya belajar,
bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi
itu bukan berarti saya harus benci dan
berlaku bengis...
Saya belajar,
bahwa kata-kata manis tanpa tindakan
adalah saat perpisahan dengan orang yang
saya cintai...
Saya belajar,
bahwa orang-orang yang saya kasihi
justru sering diambil segera dari
kehidupan saya...
Saya belajar,
bahwa saya harus belajar dari kesalahan
yang pernah saya lakukan dan hidup untuk
masa depan, bukan terus menerus melihat
ke masa lampau...
Saya belajar,
bahwa cinta itu memberi dan mengerti
tanpa harus diberi dan dimengerti...
Saya belajar,
bahwa apa yang kita inginkan tidak
selalu sesuai dengan apa yang kita
butuhkan, dan kita harus berlapang dada
untuk menerimannya...
Minggu, 05 Oktober 2008
Sampai Jumpa lagi kawan...
Butuh sang plopor nampaknya untuk bisa mengajak kami kumpul. jika tidak, acara melepas rindu hanya sekedar topik perencanaan saja. Sering acara kumpul yang sudah direncanakan menjadi tidak jadi karena hambatan satu di antara kami. Ada kegiatan dadakan di kampus mungkin, ada janji dengan teman lain atau ada yang lagi malas untuk keluar rumah
Tapi tidak untuk malam ini, kami semua hadir. Memulai obrolan ringan yang sesekali membawa tawa, hinaan yang khas di sambut guyonan agak mencaci. Semua tidak membuat kami kesal lalu pergi meninggalkan meja makan, semua kata nampak indah. Semua obrolan nampak lucu. Meskipun bagi orang lain yang mungkin tidak sengaja mendengar percakapan kami bingung kami menertawakan apa
Dari mulai menunggu makan, sampai saat makan. Ada saja cerita yang membuat kami tertawa. Ada saja kejahilan-kejahilan teman yang membuat kami bahagia dengan keadaan ini. Semua ini membuat kangen, ingin rasanya sepanjang malam ini hanya bercerita dan bercanda. Karena mungkin setelah pertemuan ini, butuh waktu lama untuk bisa kumpul lagi. Aku sendiri harus balik ke jogja untuk kuliah. Ketiga temanku kembali sibuk dengan kegiatan kuliah masing-masing
Uuuh... sampai jumpa lagi kawan, di musim libur kuliah nanti. Janji y untuk kembali menceritakan semuanya tentang pengalaman hidup selama kita tak jumpa.
with love
28 September 2008