Laman

Rabu, 26 Agustus 2009

Stop to Talk about it...

Menghabiskan waktu dengan teman adalah cara yang sering dipilih banyak orang untuk menghilangkan penat. Sekedar ngopi, nongkrong-nongkrong sambil berbagi cerita.
Sayangnya, tidak semua obrolan dengan teman membawa kenyamanan untuk saya, belakangan ini topic pembicaraan teman-teman melulu tentang cowo, sambil bingung dengan status yang masih pada jomblo.

Saya dengan pribadi yang ada pada saya, dengan semua capaian yang ingin saya raih, menjadikan saya wanita yang tidak memiliki banyak minat untuk berbincang mengenai adam. Saya juga tidak lantas panic dengan status yang sampe sekarang masih jombol. Bukan sembarang pria yang saya izinkan untuk berbagi hati dengan saya, bukan sekedar pria yang baru dikenal via FB yang saya relakan waktu saya tersita untuk memikirkannya. Untuk saya, memberi perhatian dengan membicarakan pria adalah hal yang sukar.

Saat teman-teman sibuk membicarakan pacarnya, saling berbagi pengalaman dan cerita manis dengan pacarnya. Pacar yang dikenal lewat dunia maya, cowo yang mereka liat di samping kost. Saya lebih memilih untuk tidak ikut serta dalam perbincangan mereka. Bukan karena saya trauma dengan cinta, tentu saya ingin, ingin bisa memamerkan dia, seseorang yang berharga bagi saya. Seorang yang cerdas, bijaksana, dewasa dan romantis. Dia yang bisa membuat saya bahagia dengan semua keputusannya. Y.. dia yang seperti james bond.. menurut saya..

Hanya, untuk saat ini dan sampai saat ini, masalah pria tidak lagi berdecak di fikiran saya, saya masih terlalu sibuk dengan obsesi yang saya ingin capai. Sibuk dengan agenda yang harus saya perbuat untuk mengejar mimpi itu. Biar, biar saya disini dengan pemikiran dan keyakinan saya, berusaha mencapai semua yang saya inginkan.

Minggu, 23 Agustus 2009

Puasa Yukss...

Ramadhan is come, di FB rame-rame pada ngucapin selamat menyambut ramadhan mohon maaf atas salah yg pernah dibuat. Short messages system juga rame ngucapin met bulan ramadhan, tekor pulsa iya juga. Tapi, tak mengapalah, tujuannyakan baik, berharap dapat menjalani puasa dengan hati yang bersih, sebersih pemaknaan terhadap bulan ramadhan. Gak ada dendam, gak ada yang menjengkelkan hati, semua clear seiring datangnya ramadhan.

Siang-siang, adalah waktu yang paling dahsyat. Dahsyat godaannya. Perut keroncongan, dahaga minta ampun, iklan di Tv ngerjain banget. Pooll godaannya, tapi.. saya kan bukan anak kecil lagi yang melihat puasa sebagai aturan yang nyusahin, dilarang makan, dilarang minum.

Meski berat terasa, satu hal yang saya pelajari adalah kekuatan hati untuk menggapai Ridho-Nya dapat mematahkan semua teriakan setan yang menggoda. Niat yang sudah di bacakan selepas sholat taraweh, mengawali kekuatan jiwa untuk menjalani semua rintangan puasa yang akan datang di waktu siang sampai adzan maghrib.

So, meski badan lemes.. be happy aja mal..
meski puasa di kost pake bokek.. enjoy aja..

Selasa, 11 Agustus 2009

a friend in need is a friend indeed...

Tiap orang berhak menilai orang lain, nilai buruk atau nilai baik, terserah mereka. Semau mereka. Apa yang dirasakan dan difikirkan akan diluapkan dengan cara yang mereka kehendaki. Ada saatnya orang lain begitu bersahabat dengan kita, ada saatnya dia berubah menjadi orang yang sangat tidak dikenal.

Saya sadar dan sangat mengerti bahwa makin lama berteman, makin ketahuan apa yang menjadi kekurangan. Sayangnya, saat keadaan asli seseorang mulai nampak, seringkali orang berubah sibuk menilai sisi buruknya. Seolah hanya ada situasi pahit saat menjalin pertemanan dengannya.

Apa salah orang melakukan kekeliruan?? Apa salah memberi pengertian terhadap kekurangan orang lain??

Tidak ada yang salah saya kira, saat teman melakukan salah, saat teman lupa bertindak yang kurang mengenakkan. Saat itu juga seharusnya kita mengerti dan memberi ruang untuk kealpaan itu. bukan malah heboh mengomentari keburukannya di depan orang-orang.

Mereka yang sibuk mengoreksi kesalahan orang, lupa, bahwa ada masa dimana teman menjadi malaikat yang tidak diduga, ketika teman menjadi penghibur di saat sepi dan sendiri. Mengapa orang menjadi begitu mudah menghapus ingatan tentang sikap baik seseorang dari memorinya? Mengapa salah sedikit jadi begitu jelek gaungnya di mulut orang-orang?

Yang dibutuhkan hanya saling mengerti, apa gunanya mengumbar kekurangan orang lain?? apa yang di dapat dari itu semua?? Memang setiap orang memiliki jalan yang berbeda dalam menyikapi satu masalah, hanya.. please… jangan sibuk memikirkan kekurangan orang lain, jangan sibuk menggelar salah orang pada semua orang..

Senin, 10 Agustus 2009

u bad, Mala...

Jika ditanya apa kabar hari ini? Saya jawab sehat tapi tak bahagia. Saat ini ada perasaan dalam diri yang terus menyalahi saya. Menagih apa yang sudah saya lakukan untuk mencapai apa yang saya inginkan. Saya menjadi panik saat diri saya menanyakan itu, sampai saat ini saya masih berada dalam situasi yang masih teramat jauh dari keadaan yang saya inginkan.Saya menyalahkan diri saya untuk itu.

Perasaan ini mungkin sebagai hukuman bagi saya untuk semua tindakan tidakberarti yang sudah saya lakukan, membuang waktu tanpa kegiatan yang berguna untuk masa depan. Saya salah, sangat salah. Kegiatan saya berjalan begitu tenang, tanpa ombak tanpa riak. Saya sadar bahwa waktu terus berjalan, waktu terus mengecilkan ruang gerak saya.Hanya, mengapa semua berjalan begitu santai, mengapa saya terus merasa belum mendapat buah apapun. Saya khawatir semua tidak berjalan semestinya, saya takut apa yang menjadi keinginan saya tidak dapat saya nikmati.

Sungguh saya merasa menjadi orang yang sangat tidak bisa diandalkan, saya melanggar janji saya sendiri, melanggar janji terhadap diri saya. Sudah berapa banyak disiplin waktu yang saya abaikan, berapa banyak kesempatan yang sudah saya lepaskan. Apa yang kamu cari mala?? apa yang sudah kamu dapat mala?? Program hidup yang sudah saya tanamkan, planning hidup yang sudah saya dambakan belum secuilpun saya rasakan.

Somebody help me???