Laman

Kamis, 25 Februari 2010

inilah yang dinasehatkan dulu...

Lama tidak menorehkan perasaan hati di sebuah kertas atau yang lebih canggih sekarang di blog ini. Begitu mengasyikan ketika mengingat bahwa perasaan menjadi begitu ringan ketika berhasil merangkai kata menjadi sebuah cerita. Tidak ada obsesi agar blog ini ramai pengunjung, yang terpenting dan begitu menggembirakan adalah saat menuliskan semua perasaan dan fikiran dengan penuh luapan emosi kemarah, kesedihan, kebahagian dan pertanyaan-pertanyaan akan rahasia hidup. Tidak seperti kebanyakan akun blog lain, saya lebih senang menuliskan pengalaman dan rasa dalam kehidupan.

Isinya bukan isu yang sedang hangat diperbincangkan. Saya tidak mampu menganalisa dengan tajam issu yang terjadi, sukar dirasa dan dicari pemecahannya, itu yang saya rasa ketika memikirkan berita-berita yang disajikan media sehingga kata yang ingin terucap menjadi begitu sukar dikeluarkan

Ini mungkin yang saya pahami akan sebuah nasehat dulu, nasehat seseorang yang begitu saya kagumi, sosoknya sampai sekarang menjadi kiblat bagi saya untuk terus memompa semangat mengejar semua impian itu. Dahulu di inbox e-mail saya masih tersimpan rapih balasan akan kegelisahan hati, sosok itu memberi saya sebuah kekuatan untuk terus berjuang dan semangat meraih mimpi, caranya adalah dengan terus berlatih, dengan berlatih maka akan muncul jalur tulisan yang menjadi keunggulan diri. Tidak mesti semua jalur ditempuh, pada saatnya melalui berlatih akan menemukan gaya tulisan yang tepat.

Dan kini, ketika saya terus tersadar merasakan setiap irama nafas perjalanan hidup, mengerti bahwa inilah jalan yang dulu dinasehatkan kepada saya, inilah langkah pasti yang saya mampu melangkah dengan mantap dan lebar. Bukan lagi penghargaan dan pengakuan orang lain yang menjadi kepuasan batin ini, rangkaian kalimat yang tercipta memberi kepuasan tersendiri di dalam hati.

Apa yang saya kerjakan bukan lagi demi sebuah pengakuan prestasi dari orang lain, yang terpenting adalah apa yang saya torehkan menjadi kekuatan dan kepuasan tiada tara. Rasa ini yang meringankan saya untuk bertahan di jalan yang kadang penuh kerikil dan duri

Jumat, 12 Februari 2010

Penyakit hati...

Awalnya begitu sulit menerima kenyataan ini, yang satu belum usai, kini datang lagi kabar yang membuat cemburu dihati. Lagi-lagi, saya harus menjernihkan hati, tidak mudah, namun jalan tunggal yang harus saya terima adalah mengobati luka hati yang masih begitu segar.

Obsesi intinya. Mengapa hidup menjadi begitu sulit diusia ini, mengapa semuanya menjadi tidak mudah, cemburu dan iri menjadi perkara yang sangat sukar untuk diatur. Saya tidak bisa menolak perkenalan dengan mereka, nyatanya sejauh ini, pertemuan itu yang membawa pada satu keadaan hati yang sangat buruk

Membangun kembali pun tidak akan serapih dahulu. Rasa dan fikiran yang semraut ini hanya akan membawa pada satu kedurhakaan besar kepada sang kuasa. Meratapi dan mempertanyakan di lisan dan di doa

Hati sering kali berkata menghibur diri, mengeluarkan berbagai kata bijak dan penyegar batin untuk mendapatkan oase itu. Meski tidak segera dapat memadamkan api dengki, cukup membantu mengurangi kobaran, selanjutnya perasaan baiklah yang terus memberi dorongan dan semangat bagi diri untuk tetap berjalan pada poros yang telah digariskan. Menjernihkan hati dengan segela penyakitnya yang mengotori

Inilah rupanya ujian saya, ujian menghadapi diri sendiri, jatuh bangun perasaan dan memungutnya kembali untuk diletakkan di tempat semula. Agar hidup bisa dinikmati, saya harus berjuang menekan semua perasaan itu. Berhenti menoleh dan menangis karena insan lain, berdiri di kaki ini untuk berjalan di dunia yang saya bangun.

Tidak akan ada habisnya jika terus menuruti iri hati, jalan bijak yang bisa diambil adalah terus berjalan di kehidupan yang saya terima saat ini. Menghadapi dan mengatasi semua onak duri, rasanya itu akan jauh lebih membawa saya pada hidup yang indah

Uang itu...

Tidak tahu mengapa, saya ingin menulis tentang ini, tidak ada maksud dan tujuan yang pasti, hanya, ingin menyenandungkan rasa dan apa yang saya fikir. Mulanya tidak menyadari begitu mendalam. Kesadaran muncul ketika selesai mengkhatamkan film yang baru saya sewa.

Setelah dilihat dan dirasa, ternyata memang benar. Sebenarnya uang itu benda apa, mengapa menjadi begitu kuat. Orang miskin, kelaparan karena uang, orang mengemis, ngamen, setres karena uang, korupsi, bermewah-mewahan, semua karena uang. Sakit hati, iri dan dengki juka karena uang.

Melihat keadaan ini rasanya hati menjadi kasihan, hidup seperti apa yang bisa berjalan dengan kesemrautan yang ditimbulkan uang. Kemarin, di kereta, selama perjalanan Bekasi-Jogja, tidak ada yang mengatakan dengan terang bahwa uang yang mereka tuju.

Si buta, si burukrupa, si dekil, si tua dan si badan keker kusam, semua berteriak menawarkan barang dagangannya, mondar-mandir sampai puluhan kali tiap gerbong hanya ingin mencari uang, mengapa uang memegang semua kendali untuk meraba hidup? Lagi-lagi mengapa karena uang?!! Si miskin hidup dengan menderita dan Si kaya bergaya dengan kemubazirannya


Di sisi lain, di sebrang kereta yang saya tumpangi. Dibalik kaca dan gorden kereta, Si kaya dan si wangi itu, mengapa juga dengan uang menunjukkan status mereka. Mengenakan segala atribut yang dibeli agar dilihat.

Karena uang, beberapa banyak orang berubah menjadi setan, melanggar akal sehat dan budi pekerti demi mendapat benda kertas itu. Hanya demi lembaran kertas??!! mengapa uang menjadi begitu menakutkan??

Tidak habis untuk terus difikirkan, akhirnya, hanya individu yang bisa menyaring segala permasalahan yang tak pernah usai. Menyalahkan uang juga tiada guna. Mau berteriak dan marah-marah, si kertas hanya bisa bungkam.

Ketidakadilan muncul karena uang, kerakusan menyetir orang untuk mendapatkan uang. Begitu menyilaukankah uang??

Rabu, 03 Februari 2010

Finally...

I’m worry with my decision, when try to writing something in my blog an English, I can’t to speaking, reading, or conversation whit English language well. But, I know that practice it’s a good way to improve my English. So, although I shy when some people who more better read my blog, may be they are will be laugh or say.. “It’s false, wrong, wrong again, again and again, more and more they are finding a wrong the words.

And than they are thinking that I’m person to weak conversations I really know about that’s risk, but in another side I also know, when somebody never try, they aren’t catch up they dream. We will never know our false when nothing people say it. Absolutely I’m jealous to my friends, and people who can speak English well.

It’s become main things, burden is, and another thing why I really want to about, that English language is important skill to my job in the future. From along while become my priority, can speak English well.

And today, though it was late, I got up make sure to my self that need a big support to still run in the street. Jealous is one way to grow up my spirit. After everything happen to me, the case point is everybody who become success today is they are person whit a big thinking and a big effort to get them.

Finally, I can do unusual…