Laman

Sabtu, 25 Oktober 2008

Bersyukur sekaligus malu!!

"Kamu harus mengajarkan mereka untuk berani punya cita-cita" begitu kata pak guru dalam film laskar pelangi. Rasanya.. penantian lama untuk bisa menonton terbayar sudah. Dua kali bolak-balik 21 gak kedapetan, akhirnya hari ini dapet juga. Saya bersyukur sekaligus malu! bersyukur karena saya bisa dengan mudah mendapat pendidikan tanpa harus mengayuh sepeda ratusan meter jarakanya, bertemu buaya setiap perjalanan ke sekolah, mengenakan baju lusuh dan sendal ala kadarnya, kebocoran saat hujan

Tapi saya juga malu, malu! karena terkadang saya malas untuk belajar. berfikir bahwa jika ingin pintar harus dengan barang mahal. tas baru, sepatu baru, gak mau buku bekas, bukunya harus baru beli di gramedia

inilah yang ku cari...

Hari minggu menjadi hari yang istimewa belakangan ini. Maklum saja, memasuki semester tiga mata kuliah terasa semakin berat. Bukan hanya bobot nilai yang semuanya tiga sks, tapi juga materinya lebih banyak menganalisa, memperhatikan kemudian menyingkronkan dengan teori. Mungkin inilah gambaran memasuki dunia dewasa, pemikiran di tuntut ceras, tepat dan bijaksana. Penuh strategi dan jeli mengambil celah

Meskipun lelah, inilah yang kucari. Menikmati setiap tugas, membaca referensi, berfikir dan kemudian membuat laporan analisis. Menghabiskan waktu lama untuk browsing di internet. Berjam-jam di depan komputer, tidur larut. Semuanya membuat saya bahagia di pagi harinya. Capek gak jadi masalah, yang saya fikir adalah bagaimana bisa menjadi orang yang berguna, belajar mengerjakan semuanya dengan sebaik mungkin

Kebahagian saya ini, saya dedikasikan untuk impian yang selalu saya junjung tinggi. Semua yang saya kerjakan saya harap dapat berimplikasi baik untuk cita-cita saya. Bukankah pepatah mengatakan “apa yang kita terima hari ini adalah buah dari perbuatan kita di masa lalu”. Maka masa kuliah kali ini, berusaha saya jaga untuk mendapat apa yang semestinya saya dapat. Ilmu, pengalaman, dan pematangan pemikiran. Semangat selalu saya jaga dalam diri. Agar tak padam dan mengacaukan semua rencana yang sudah saya bangun

Rabu, 15 Oktober 2008

Saya paham...

Ada komen masuk di inbox testimonial friendster saya mengatakan “mala, jangan ngumpet saja di dalam selimut, keluar dong. Coz di depan sana ada masa depan yang sudah menunggu kita. Semangat!!” berulang kali saya membaca, mencoba menerka ke mana maksud si pengirim komen. Apakah sekedar sudut pandang tentang bagaimana seharusnya menyikapi hidup, yang kemudian di nasehatkan kepada saya?!. Teori itu sudah lama saya pegang semenjak impian ini tertanam dalam diri

Saya sadar sepenuhnya, bahwa sedikit bergaul akan menghambat mencapai apa yang saya cita-citakan. Segala impian saya, tidak akan bisa diraih jika hanya sembunyi dalam selimut. Karena itu juga, saya mengambil keputusan untuk melebarkan langkah ini berpijak di tanah yang belum saya kenal sebelumnya. Puluhan universitas di Jakarta tidak lulus audisi sebagai tempat saya memperbanyak ilmu. Saya pemaham: bahwa semakin jauh dari rumah, akan semakin membentuk diri sebagai orang yang bisa mandiri, bertanggungjawab dan berusaha menjaga kepercayaan

Bersembunyi dalam selimut, bukan cara yang saya tempuh untuk mengisi hidup ini. Segala macam kesempatan berinteraksi dengan orang lain yang berbeda culture, sudut pandang dan pemikiran akan saya lakoni selama itu baik. Selama saya bisa belajar dari orang lain.

Minggu, 12 Oktober 2008

ini adalah pilihan

Kuliah jauh dari keluarga adalah pilihan yang telah aku jatuhkan. Jika sekarang rasa rindu membuat empat hari belakangan ini terisi dengan gelisah. Seharusnya aku malu! Karena langkah pertama yang aku kayuh adalah awal untuk mencapai semua yang aku inginkan. Ketetapan hati akan ambisi meraih impian telah membawaku ke sini, di sini, di jogja. Kuliah sambil belajar mandiri, mengatur semua keperluan sendiri tanpa pengawasan orang tua. Yang ku pegang hanya kepercayaan dan ambisi meraih masa depan yang selalu diharap-harapkan, dinanti-nanti

Menjadi mahasisiwa, pola fikir tidak lagi kanak-kanak, semua perlu pertimbangan dan perencanaan, jika tidak ingin kecewa nantinya. Di waktu yang seperti ini, terasa sangat hambar jika aku sudah membayangkan mencapai apa yang aku cita-citakan. Berandai-andai menggapai semuanya tanpa tantangan dan kerja keras. Sungguh tak tahu malu. Semua tidak instan. Jika aku punya mimpi, maka ambisiku harus melebihi mimpi itu. Lulus dengan predikat memuaskan bukan akhir dari perjalanan ini, bagiku pekerjaan yang sesuai keinginan adalah semifinal dari final yang sesungguhnya. Sedangkan kerja keras dan ambisi yang tinggi adalah instrumen untuk mencapai mimpi itu

Maka jika bumi dan alam masih bersedia menampung aku, akan ku jadikan pijakan untuk terus bermimpi dan berusaha meraihnya

Senin, 06 Oktober 2008

Friendster dengan ID, Arif

Sudah lama friendster saya, tidak saya kunjungi, karena saya punya kegemaran baru, berkisah di blog ini. malam ini, sejenak saya membuka friendster. mungkin-mungkin ada testi atau teman baru yang ingin bergabung. who's viewed me? ternyata ada sebuah fs yang id nya -Arif, entah siapa, secara personal saya tidak kenal. testi di fs nya cukup menyita perhatian. biasanya kolam testi di isi oleh fs lain, tapi untuk ini sang empunya fs sendiri yang mengisi

isinya juga seputar apa yang mugkin ada difikirannya dan perasaan yang sedang dirasakan. salah satu yang menyita banyak perhatian saya ini

Posted 10/5/2008 10:04 am

Saya belajar,
bahwa tidak ada yang instant atau serba
cepat di dunia ini, semua butuh proses
dan pertumbuhan, kecuali saya ingin
sakit hati...

Saya belajar,
bahwa saya harus memilih apakah
menguasai sikap dan emosi atau sikap dan
emosi itu yang menguasai diri saya...

Saya belajar,
bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi
itu bukan berarti saya harus benci dan
berlaku bengis...

Saya belajar,
bahwa kata-kata manis tanpa tindakan
adalah saat perpisahan dengan orang yang
saya cintai...

Saya belajar,
bahwa orang-orang yang saya kasihi
justru sering diambil segera dari
kehidupan saya...

Saya belajar,
bahwa saya harus belajar dari kesalahan
yang pernah saya lakukan dan hidup untuk
masa depan, bukan terus menerus melihat
ke masa lampau...

Saya belajar,
bahwa cinta itu memberi dan mengerti
tanpa harus diberi dan dimengerti...

Saya belajar,
bahwa apa yang kita inginkan tidak
selalu sesuai dengan apa yang kita
butuhkan, dan kita harus berlapang dada
untuk menerimannya...

Minggu, 05 Oktober 2008

Sampai Jumpa lagi kawan...

Minggu malam, buka puasa bareng teman sangat mengasikkan. Bukan karena tempatnya di PH. Tapi karena sudah hampir satu semester kami tidak bertemu. masing-masing punya kesibukan sendiri. Yang terkadang membuat lupa akan asiknya kumpul bareng teman. Sampai akhirnya, seorang teman sms mengajak buka puasa bersama horee... ada yang mengompori untuk kumpul-kumpul. Dia yang sibuk sms teman-teman lain untuk datang, tidak banyak memang, kami hanya berempat

Butuh sang plopor nampaknya untuk bisa mengajak kami kumpul. jika tidak, acara melepas rindu hanya sekedar topik perencanaan saja. Sering acara kumpul yang sudah direncanakan menjadi tidak jadi karena hambatan satu di antara kami. Ada kegiatan dadakan di kampus mungkin, ada janji dengan teman lain atau ada yang lagi malas untuk keluar rumah

Tapi tidak untuk malam ini, kami semua hadir. Memulai obrolan ringan yang sesekali membawa tawa, hinaan yang khas di sambut guyonan agak mencaci. Semua tidak membuat kami kesal lalu pergi meninggalkan meja makan, semua kata nampak indah. Semua obrolan nampak lucu. Meskipun bagi orang lain yang mungkin tidak sengaja mendengar percakapan kami bingung kami menertawakan apa

Dari mulai menunggu makan, sampai saat makan. Ada saja cerita yang membuat kami tertawa. Ada saja kejahilan-kejahilan teman yang membuat kami bahagia dengan keadaan ini. Semua ini membuat kangen, ingin rasanya sepanjang malam ini hanya bercerita dan bercanda. Karena mungkin setelah pertemuan ini, butuh waktu lama untuk bisa kumpul lagi. Aku sendiri harus balik ke jogja untuk kuliah. Ketiga temanku kembali sibuk dengan kegiatan kuliah masing-masing

Uuuh... sampai jumpa lagi kawan, di musim libur kuliah nanti. Janji y untuk kembali menceritakan semuanya tentang pengalaman hidup selama kita tak jumpa.

with love
28 September 2008