“Kerja
15 jam sehari, tapi masalahnya, gaji cuma cukup sampai tanggal 15”
“Tanggap
tua: pagi, siang, malam, makannya mie instan”
“Week
end, minum kopi harga 40 ribu di kafe. Minumnya dikit-dikit biar sampai sore
bisa wifi-an gratis”
Pernah
dengar percakapan diatas? Itu penggalan iklan provider “3”. Diujung iklan,
ditutup dengan dialog “Jadi orang gede
itu enak, tapi pusing”. Iklan itu ada betulnya. Orang dewasa sudah banyak
tanggungjawabnya. Penghasilan sudah harus dibagi-bagi dengan banyak keperluan
seperti makan minum pakaian, ditambah cicilan rumah, cicilan kendaraan, cicilan
asurani, cicilan investasi, tabungan haji, tabungan nikah. Kalau hanya bertopang
di gaji pokok bulanan mana cukup?!
Ini
kemudian yang memacu kita untuk bekerja lebih giat. Seorang pengusaha berusaha
memperbesar usahanya dengan menambah jumlah pinjaman di bank untuk
pengembangan. Seorang guru mengambil les private, begitu pun karyawan mulai berfikir
kreatif, jualan Tupperware, Mukena atau menjadi agen asuransi sebagai side job.
Apakah
salah? Tidak! Islam mengajarkan “kejarlah
dunia, seolah-olah engkau akan hidup selamanya” tapi juga harus seimbang
dengan kebutuhan nurani “kejarlah
akhirat, seolah-olah engkau mati esok”. Keseimbangan itu penting. Bukan
hanya untuk menghindari celaka, tetapi juga sebagai bentuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia yaitu rasa keadilan. Dalam mengendarai sepeda, jika tidak
seimbang maka akan jatuh. Sebuah keputusan dipengadilan jika tidak seimbang akan
melanggar keadilan.
Contoh
lain dari ajaran keadilan adalah sebuah doa yang artinya ;“baik di dunia (hidup layak), baik pula di akhirat (surga)”. Saya
fikir, kedua hal ini saling berkaitan. Apakah ada insan, yang hanya ingin hidup
bahagia di dunia dan neraka di akhirat. Atau sebaliknya, makan susah, eksistensi
tidak ada yang penting surga. Ibu saya pernah bilang jadilah orang, di dunia
kita butuh harta. Ibadah juga gitu. Haji butuh uang. Sholat harus pakai mukena belinya
pakai uang.
Saya
fikir, betul ibu saya. Poin-nya apa? Kita disuruh kerja, usaha, jangan
berpangku tangan, jangan jadi orang malas. Allah menciptakan malam untuk
istirahat dan siang untuk engkau mencari pencaharian. Maka pergunakan itu.
Berdasarkan
pemikiran-pemikiran diatas, ditambah memang tuntutan hidup, mendorong saya
untuk mengeksplor rizki Tuhan.
Bagaimana
caranya? Saya ingin bisnis. Kecil-kecilan saja dulu. Maka saya ciptakan blog www.kreasibrosamala.blogspot.com Blog ini sudah mengudara. Responnya? Yakin pasti ada respon.
Ratusan
artikel bisnis yang kita baca. Puluhan nasehat bisnis yang kita catat. Akan
sia-sia jika tidak ada implementasi nyata. Buat apa terkagum-kagum dengan
kesuksesan sebuah prodak jika tidak ada keinginan untuk sukses juga.
Yuk
berbisnis, mulai dari yang kecil, dan lakukan sekarang!!