Satu tahun lalu, saya dibuat
kualahan karena satu anak murid saya ada yang melulu masuk rumah sakit tiap
menjelang ujian, baik tengah semester dan ujian kenaikan kelas. Penyakitnya
menyerang pencernaan. Ada bakteri.
Anak ini pintar, semangat belajarnya baik. Sekali dua kali
tidak ikut pelajaran saya tidak khawatir tetapi kalau hampir dua minggu, khawatir
juga. Sekarang ia sudah naik kelas, saya dengar saat ini ia masuk rumah sakit
lagi, padahal sudah menjelang ujian tengah semester ganjil. Haduh dear… semoga
lekas sembuh ya..
Salah satu hal yang kerap terlupa
adalah ini : sehat itu penting, bersyukurlah untuk itu.
Belum lama, beberapa hari yang
lalu, saya mendapat kabar salah satu anak kerabat ada yang masuk rumah sakit
karena kelainan jantung, usianya masih balita. Di blog yang saya ikuti juga
sedang membahas penyakit leukemia, dimana salah satu sutrada berbakat terkena
kanker darah. Ingatan saya langsung melayang ke buku yang pernah saya baca beberapa
tahun silam, asa, nama anak itu. Saya ingat betul. Ia berjuang meski ujungnya adalah kembali
pada-Nya.
Saat saya tuliskan catatan ini,
kabar duka datang dari teman saya yang mengabarkan bahwa ayahandanya harus
menghadap kepada-Nya. Laa Hawlaa Walaquwwata Illaabillah.
Memang tidak ada yang bisa
memprediksi apa yang akan terjadi esok. Jika akan terjadi, maka terjadilah. Hal-hal
yang sifatnya eksternal memang tidak bisa dirubah. kita tak punya kuasa untuk merubah
itu, yang bisa dilakukan adalah penyesuaian.
Teman saya yang harus ditinggal
ayahandanya berucap “ya Allah begitu cepat engkau ambil Ayah-ku”, ia tabah dan
sedang berusaha menyesuaikan diri dengan takdir ini. Kerabat saya yang anaknya
sedang dirawat terlihat ikhlas, ia sedang menyesuaikan diri dengan keadaan ini.
Siapapun, mulai lah sadar akan
bagusnya bersyukur jika anda sehat. Jaga itu dan usahakan.
#Keephealth